Giliran Kopcau Menyoal Jarak
Halaman 1 dari 1
Giliran Kopcau Menyoal Jarak
Giliran Kopcau Menyoal Jarak
KOMUNITAS yang satu ini seakan tak pernah bosan. Sejak Desember 2012 kelompok yang berbasis di Jakarta ini menggaungkan pesan keselamatan jalan via poster digital di lini masa. Pesan ajakan guna lalu lintas jalan lebih humanis.
Kali ini, komunitas Kopdar Pengicau (Kopcau) menyoal tingginya kecelakaan lalu lintas jalan di kawasan permukiman. Bukan tanpa alasan. Di sekitar kita banyak kalangan yang menganggap berkendara di lingkungan pemukiman cukup aman-aman saja. Tengok saja jargon seperti, “Gak pake helm karena berkendara hanya jarak dekat.” Atau, “Mengizinkan anak-anak di bawah umur berkendara karena hanya jarak dekat.”
Dua jargon itu dengan mudah kita saksikan dalam realitas sehari-hari. Dan, ironisnya, perubahan perilaku membutuhkan pengalaman buruk. Maksudnya, setelah mengalami kecelakaan barulah muncul perubahan untuk berkendara yang aman dan selamat.
Kopcau pun memilih tajuk “Kecelakaan Tak Kenal Jarak” sebagai bungkus pesan ajakan selamat di dalam poster ke-27 mereka. Sebuah pesan yang berangkat dari fakta bahwa sepanjang semester pertama 2014, kawasan permukiman menyumbang sekitar 81% kasus kecelakaan di jalan.
Perubahan perilaku memang butuh waktu. Tapi, rasanya tak perlu icip-icip petaka jalan raya barulah mengubah perilaku berlalulintas jalan menjadi yang aman dan selamat. Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri dan dimulai hari ini.
Sumber >>>
KOMUNITAS yang satu ini seakan tak pernah bosan. Sejak Desember 2012 kelompok yang berbasis di Jakarta ini menggaungkan pesan keselamatan jalan via poster digital di lini masa. Pesan ajakan guna lalu lintas jalan lebih humanis.
Kali ini, komunitas Kopdar Pengicau (Kopcau) menyoal tingginya kecelakaan lalu lintas jalan di kawasan permukiman. Bukan tanpa alasan. Di sekitar kita banyak kalangan yang menganggap berkendara di lingkungan pemukiman cukup aman-aman saja. Tengok saja jargon seperti, “Gak pake helm karena berkendara hanya jarak dekat.” Atau, “Mengizinkan anak-anak di bawah umur berkendara karena hanya jarak dekat.”
Dua jargon itu dengan mudah kita saksikan dalam realitas sehari-hari. Dan, ironisnya, perubahan perilaku membutuhkan pengalaman buruk. Maksudnya, setelah mengalami kecelakaan barulah muncul perubahan untuk berkendara yang aman dan selamat.
Kopcau pun memilih tajuk “Kecelakaan Tak Kenal Jarak” sebagai bungkus pesan ajakan selamat di dalam poster ke-27 mereka. Sebuah pesan yang berangkat dari fakta bahwa sepanjang semester pertama 2014, kawasan permukiman menyumbang sekitar 81% kasus kecelakaan di jalan.
Perubahan perilaku memang butuh waktu. Tapi, rasanya tak perlu icip-icip petaka jalan raya barulah mengubah perilaku berlalulintas jalan menjadi yang aman dan selamat. Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri dan dimulai hari ini.
Sumber >>>
papanyaakbar- Posts : 211
Join date : 30.04.11
Age : 43
Location : Tangerang City
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik